Mahasiswa Tadris IPS IAIN Madura Memperkaya Pengalaman dan Budaya melalui KKN Internasional di Malaysia

• Diposting Oleh Genesis_web
• Sabtu, 15 Juli 2023
• Dilihat 53 Kali

Pada 15 Juli 2023, mahasiswa program studi Tadris IPS mendapatkan kesempatan kuliah kerja nyata (KKN) di Malaysia. Kerjasama ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal budaya, sistem pendidikan, serta meningkatkan keterampilan sosial mereka.

Dalam program KKN di Malaysia ini, para mahasiswa berfokus pada pendalaman studi terkait pengelolaan pendidikan di Malaysia, serta pengenalan budaya dan kehidupan sosial masyarakat disana. Mereka juga berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran, seperti menjadi tutor dan membantu mengkordinir siswa dalam kegiatan sehari-hari.

Lailatul Qomariyah, salah satu mahasiswa Tadris IPS yang terpilih dalam mengikuti program KKN di Malaysia, mengatakan bahwa ia sangat antusias dengan kesempatan ini. Ia berharap dapat memanfaatkan waktu selama KKN untuk mendalami ilmu serta membangun relasi dan pengalaman di Malaysia. Selain itu, ia juga mengungkapkan hasratnya untuk mengenalkan budaya Indonesia kepada warga Malaysia.

Dalam wawancaranya, ia menyampaikan tidak adanya seleksi khusus untuk mengikuti KKN Internasional di Malaysia, namun ada persyaratan yang paling basic yaitu harus bisa menggunakan bahasa asing, yaitu bahasa Inggris dan bahasa Arab. Ia juga menyampaikan selama KKN di Malaysia ada beberapa hambatan dan tantangan namun tidak harus ia hindari. Dampak yang signifikan juga ia rasakan setelah KKN internasional, yaitu membuka pemikiran untuk berkontribusi yang baik kepada masyarakat, agar ilmu yang diperoleh dapat di implementasikan dengan baik.

Di akhir wawancaranya ia memberikan closing statement, "jangan pernah takut mengikuti KKN internasional, karena pengalaman mahal serta waktu menanti kalian, jadi Jangan sia-siakan waktu serta kesempatan untuk bisa mengeksplor dunia". 

Harapannya, melalui KKN ini mahasiswa tadris IPS dapat membuka wawasan mereka tentang sistem pendidikan di dua negara, serta memperkaya pengalaman hidup mereka dalam konteks internasional. (RJ)