Jelajahi Dunia Pers, Mahasiswa IAIN Madura Belajar Etika dan Praktik Jurnalistik di Jawa Pos
- Diposting Oleh Genesis_web
- Rabu, 21 Mei 2025
- Dilihat 15 Kali
Office tour, sebanyak 43 mahasiswa mahasiswi tadris ilmu pengetahuan semester 6 dari kampus IAIN madura berkunjung ke jawa pos surabaya. Mahasiswa/mahasiswi di ajak berkeliling di kantor pusat PT jawa pos koran Graha Pena Jalan Frontage Barat Ahmad Yani No. 88, Ketintang, Kec. Gayungan, Surabaya Jawa Timur. Surabaya, kedatangan mahasiswa/mahasiswi beserta para jajaran dosen berkunjung ke jawa pos bermaksud menimba ilmu lebih dalam tentang jurnalistik dan etika pers, yang di pandu langsung oleh bapak ali selaku direksi utama jawa pos. Pada hari Rabu tanggal 21 Mei 2025, mahasiswa/mahasiswi dapat melihat secara langsung proses syuting presenter di jawa pos TV.
Mahasiswa/mahasiswi sangat antusias dalam proses belajar jurnalistik, menurut salah satu mahasiswa Moh Ferdiyansyah menyampaikan bahwa ini merupakan salah satu pengalaman yang mahal dapat mengetahui ilmu jurnalistik secara langsung dari salah satu media pers terbesar di pulau jawa, dan sangat di sambut hangat oleh orang-orang berbakat di bidangnya. Para mahasiswa/mahsiswi di ajari langsung dalam kepenulisan serta aturan dalam percetakan koran dan membawakan berita dalam TV dan sosial media, dalam pembuatan berita harus membawakan informasi dari beberapa sudut pandang dan sangat di hindarkan dalam menerima informasi dari satu sudut pandang.
Setelah diajarkan beberapa etika pers dan sejarah perjalanan Jawa pos dalam membrikan layanan berita terutama tantangannya dalam era digital seperti sekarang, para mahasiswa/mahasiswi selanjutnya di ajak mengelilingi pusat operasional di jawa pos, seperti ruangan entertaimen, pusat server, tempat informasi di kumpulkan, dan ruangan beberapa prestasi jawa pos dalam menyampaikan berita. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa/mahasiswi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial IAIN Madura mengenai ilmu jurnalistik, dapat dengan benar menyampaikan berita dan menghindari hoax yang marak beredar. (Dz)